Kali ini aku sangat merasa rapuh, seakan
berjalan sendiri dipadang pasir yang luas dan tak tau arah kembali pulang,
namun untuk meneruskan perjalanan dan menemukan jalan setapak sangat sulit
untuk kutemukan. Udara dingin namun bukan rasa segar yang kurasa, tapi gersang
yang sangat aku rasakan sehingga membuat tenggorokanku terasa kering.
Sesungguhnya aku tak sendiri disini,
sesungguhnya mereka ada disini. Namun, selalu rasa sepi yang aku rasa, tidak
ada warna-warni dikehidupanku semua terlihat seperti foto jaman dahulu,
hitam dan putih. Bukan salah mereka, bukan. Ini hanya aku saja yang tak pandai
memainkan warna dikehidupanku. Yang selalu merasa, bahwa hidupku terlalu
monoton dan tak ada keindahan satupun.
Aku ingin seperti mereka. Aku ingin memiliki
warna dalam kehidupanku, yang selalu bisa mewarnai cerita dikehidupanku baik
itu senang maupun sedih, bukan seperti sekarang yang kupunya hanya warna hitam
dan putih, tak ada istimewahnya. Bolehkah aku meminjam warna kehidupanmu
sebentar saja ? sehingga aku bisa merasakan sesuatu yang belum pernah aku
rasakan....
Dulu, aku tak pernah ambil pusing tentang
warna itu, karena aku selalu berpendapat bahwa setiap orang pasti akan
mendapatkan warna itu suatu saat nanti. Ya, selalu kata-kata itu yang
menguatkanku bila aku telah kehilangan rasa sabarku. Namun, sampai saat ini,
warna itu belum pernah menghampiriku, pernah. Namun hanya singgah sebentar
memberi harapan dan lalu pergi meninggalkan
luka yang mendalam.
Sering, aku diberikan petuah oleh temanku sendiri, bahwa
warna itu kamu yang menciptakan dan mengambilnya dari genggaman tangan Tuhan,
bukan seperti ini yang hanya mempercayai kata-kata bahwa setiap orang pasti
mempunyai warna itu suatu saat nanti
dan mempercayai di kata-kata itu memiliki kekuatan magis. Sedangkan kamu hanya menunggu, dan sakit lalu menangis bila dia hanya sesaat dan pergi
meninggalkan kamu begitu saja. Bodoh!
Sebenernya aku tidak suka dengan karakterku
yang akhir-akhir ini berubah menjadi seorang remaja feminim yang melankolis,
yang manis dalam segala hal. Aku ingin dikenang sebagai perempuan kuat. Tapi
aku sadar, ternyata aku tak sekuat itu. Aku menangis, bahkan ketika tak mampu
menerima kenyataan dari perlakuan seseorang yang seenaknya mempermainkan
perasaan seorang wanita... Itulah hasil yang diberikan oleh cinta. Terkadang
seperti bermain trampolin disaat kita sedang jatuh cinta, perasaan kita naik
turun tidak karuan. Kadang melambung tinggi sangking senangnya terkadang juga
terasa sakit yang didapatkan.
Yah.. cinta memang ada-ada saja. Kita selalu
mencari ribuan alasan yang bisa menerangkan mengapa kita jatuh cinta, tapi pada
akhirnya, kita kembali pada satu kesimpulan: kita tidak punya satu pun alasan.
Walaupun selalu sakit yang kita dapatkan :)
Untuk kali ini, apa aku musti sabar menunggu
warna itu diturunkan oleh Tuhan (lagi)?Ah... sepertinya aku masih harus menggunakan kata-kata ku tadi, dan yakin Dia mengirimkan warna itu diwaktu yang tepat, tapi kalo aku boleh meminta, bisakah sekarang Tuhan? agar aku bisa lama membuat warna-warna yang indah bersamanya :')
Hey… kamu warnaku,
dimana kamu? Aku begitu merindukanmu dengan hebatnya disini. Apa kau masih
mewarnai kehidupan orang lain? Cepatlah datang dikehidupanku dan bawalah
warna-warni yang kau punya untukku dan kita buat mereka yang diluar sana
cemburu karna keindahan warna yang kita buat bersama-sama…


2 komentar:
ga boleh maksa Tuhan loh,,,, hehehe
:-D :-P
ahihiihihihi..... :D
kalo bisaaa mba *nawar lagi :)
Posting Komentar