Sabtu, 09 Februari 2013

Cepatlah datang ....


Kali ini aku sangat merasa rapuh, seakan berjalan sendiri dipadang pasir yang luas dan tak tau arah kembali pulang, namun untuk meneruskan perjalanan dan menemukan jalan setapak sangat sulit untuk kutemukan. Udara dingin namun bukan rasa segar yang kurasa, tapi gersang yang sangat aku rasakan sehingga membuat tenggorokanku terasa kering.  

Sesungguhnya aku tak sendiri disini, sesungguhnya mereka ada disini. Namun, selalu rasa sepi yang aku rasa, tidak ada warna-warni dikehidupanku semua terlihat seperti foto jaman dahulu, hitam dan putih. Bukan salah mereka, bukan. Ini hanya aku saja yang tak pandai memainkan warna dikehidupanku. Yang selalu merasa, bahwa hidupku terlalu monoton dan tak ada keindahan satupun. 

Aku ingin seperti mereka. Aku ingin memiliki warna dalam kehidupanku, yang selalu bisa mewarnai cerita dikehidupanku baik itu senang maupun sedih, bukan seperti sekarang yang kupunya hanya warna hitam dan putih, tak ada istimewahnya. Bolehkah aku meminjam warna kehidupanmu sebentar saja ? sehingga aku bisa merasakan sesuatu yang belum pernah aku rasakan.... 

Dulu, aku tak pernah ambil pusing tentang warna itu, karena aku selalu berpendapat bahwa setiap orang pasti akan mendapatkan warna itu suatu saat nanti. Ya, selalu kata-kata itu yang menguatkanku bila aku telah kehilangan rasa sabarku. Namun, sampai saat ini, warna itu belum pernah menghampiriku, pernah. Namun hanya singgah sebentar memberi harapan dan lalu pergi meninggalkan luka yang mendalam.
 
Sering, aku diberikan petuah oleh temanku sendiri, bahwa warna itu kamu yang menciptakan dan mengambilnya dari genggaman tangan Tuhan, bukan seperti ini yang hanya mempercayai kata-kata bahwa setiap orang pasti mempunyai warna itu suatu saat nanti dan mempercayai di kata-kata itu memiliki kekuatan magis. Sedangkan kamu hanya menunggu, dan sakit lalu menangis bila dia hanya sesaat dan pergi meninggalkan kamu begitu saja. Bodoh!

Sebenernya aku tidak suka dengan karakterku yang akhir-akhir ini berubah menjadi seorang remaja feminim yang melankolis, yang manis dalam segala hal. Aku ingin dikenang sebagai perempuan kuat. Tapi aku sadar, ternyata aku tak sekuat itu. Aku menangis, bahkan ketika tak mampu menerima kenyataan dari perlakuan seseorang yang seenaknya mempermainkan perasaan seorang wanita... Itulah hasil yang diberikan oleh cinta. Terkadang seperti bermain trampolin disaat kita sedang jatuh cinta, perasaan kita naik turun tidak karuan. Kadang melambung tinggi sangking senangnya terkadang juga terasa sakit yang didapatkan.

Yah.. cinta memang ada-ada saja. Kita selalu mencari ribuan alasan yang bisa menerangkan mengapa kita jatuh cinta, tapi pada akhirnya, kita kembali pada satu kesimpulan: kita tidak punya satu pun alasan. Walaupun selalu sakit yang kita dapatkan :)

Untuk kali ini, apa aku musti sabar menunggu warna itu diturunkan oleh Tuhan (lagi)?Ah... sepertinya aku masih harus menggunakan kata-kata ku tadi, dan yakin Dia mengirimkan warna itu diwaktu yang tepat, tapi kalo aku boleh meminta, bisakah sekarang Tuhan? agar aku bisa lama membuat warna-warna yang indah bersamanya :')

Hey… kamu warnaku, dimana kamu? Aku begitu merindukanmu dengan hebatnya disini. Apa kau masih mewarnai kehidupan orang lain? Cepatlah datang dikehidupanku dan bawalah warna-warni yang kau punya untukku dan kita buat mereka yang diluar sana cemburu karna keindahan warna yang kita buat bersama-sama…

2 komentar:

Uswah mengatakan...

ga boleh maksa Tuhan loh,,,, hehehe

:-D :-P

FRIENDSHIP Is NeVer Die mengatakan...

ahihiihihihi..... :D
kalo bisaaa mba *nawar lagi :)

Posting Komentar