Kamis, 07 Februari 2013

Ketika itu ....

Sebenarnya aku tak sengaja bertemu dengan seseorang ini, yang tak sengaja kukenal disaat kita sama-sama menaiki angkutan umum bersama, dan duduk bersama.Awalnya hanya diam seribu kata, dan udara didalam mobil itu terasa dingin entah karna pendinginnya yang terlalu dingin atau karna kita yang memang sangat dingin. Ya, aku masih menjaga sifat cuekku, dan dia sepertinya tak tahan dengan keadaan yang mungkin telah membuat bulu kuduknya terasa berdiri karna dinginnya situasi saat itu. Mulai mencairkan keadaan dengan menyapa " Baru pulang kulia atau kerja ?". Pelan, sangat pelan dia berbicara, seperti ragu-ragu untuk menanyakan itu kepadaku. " Apa? bisa diulang? ". dengan senyum yang tidak aku tau artinya " Baru pulang kulia atau kerja? " dia mengulangnya sekali lagi, tanpa ragu kali ini, " Ow, ya kulia.. ". Singkat memang, karna aku sejenis makhluk yang anti pati kepada seorang yang sok akrab bila pertama kali bertemu.

Namun dia, dia sangat ramah, sangat akrab dan sedikit menghilangkan kantukku tadi. Ya, awalnya aku mengira dia bawel, dia sok kenal, dan dia tidak seperti aku kira. Dia asyik dalam bercerita, dia bijak dalam menyampaikan kata dan dia tidak jaim untuk memunculkan giginya yang rapih dan tertawa terbahak-bahak ketika aku telah mulai membaur dan mengeluarkan kata-kata yang menurut dia lucu walaupun tertawanya telah mengganggu penumpang lainnya. :)

Tapi inilah aku, aku selalu takut ketika berbicara dihadapan lawan jenisku, aku selalu takut untuk menatap matanya. Entah kenapa aku selalu bingung bila mataku dengan mata seseorang itu bertemu disuatu titik seakan-akan mata itu yang berbicara kepadaku dan aku takut ketika aku menjawab pertanyaannya yang mewakilinya adalah ait mataku :')

Sampai pertengahan jalan, aku masih belum tau bentuk wajahnya. Hanya sekilas aku melihat susunan giginya yang rapih ketika dia tertawa, itupun hanya sekilas dan aku tak sempat bahkan tak berani menatapi wajahnya itu. Rasa penasaran mulai timbul, aku memberanikan diri untuk mecuri pandang ketika dia sedang berbicara menceritakan cerita yang hanya sedikit aku tangkap dan disaat itu aku sangat berharap dia tidak melontarkan pertanyaan kepadaku menyangkut ceritanya tadi.

Tinggi, postur tubuh sesuai dengan tingginya, jelas karna dia berkulia di perguruan tinggi Olahraga, jadi tak heran badannya tetap terjaga, dan yang masih terbayang dipikiran ini senyumannya manis, sangat pas dengan susunan giginya dan aku suka.

"Indomart ya bang" tujuanku telah sampai, "Mari duluan, kalau memang sempat, mampir dan cari rumah saya satu-persatu dari komplek sini gak papa". dia hanya membalas tertawa dan saat itu aku beruntung mendapati senyumannya pas dihadapanku :)

Sepanjang jalan, sepanjang cerita yang telah kita ceritakan dan sebesar suara tawa dia disepanjang jalan, aku baru menyadari satu hal yang terlewatkan dari perjalanan kami tadi.... nama,
Iya, nama. Kita lupa untuk memperkenalkan nama kita masing-masing, dan biasanya yang mendahulukan suatu perkenalan adalah nama. Tapi ini berbeda, kami sama-sama lupa untuk memperkenalkan nama kita masing-masing, mungkin karna faktor cerita yang diceritakan oleh kami sehingga kata-kata " tak kenal maka tak sayang" dapat dipatahkan oleh kami :)

Dan untukmu pria berkaos olahraga berwarna biru, panggil aku Siska. Dan senang bertemu denganmu :)
dan saat ini aku, aku masih selalu duduk diposisi tempat kita duduk pertama kali bertemu, dan bila kita ditakdirkan bertemu kembali dan kamu ditakdirkan untuk memenuhi puzzle dikehidupanku, pasti kita akan bertemu kembali dengan cara yang lucu :)

Dan, aku berjanji apabila kita bertemu kembali. aku tidak akan lupa lagi untuk menanyakan satu pertanyaan yang masih menjanggal dihati aku sampai saat ini dan detik ini yaitu namamu pria pemilik senyuman manis itu :)









0 komentar:

Posting Komentar