Terdiam bersama tiang masjid yang menjadi sandaranku, lalu lalang kendaraan dan mahasiwa-mahasiswa dengan langkah yang cepat karna waktu dimulainya peekuliahan akan segera dimulai menjadi tontonan gratisku disudut tiang tiang masjid ini. Memandang kearah yang tak tau tertuju kemana, namun selalu nama kamu yang selalu kueja setiap pandanganku yang tak terarah ini, menatap kosong dengan mengulas ingatan yang dulu pernah kita ciptakan sehingga selalu membuatku rindu uintuk merasakannya lagi bersamamu. Tapi itu dulu waktu masih ada kata " kita "
Mungkin bila perpisahan itu tak terjadi, mungkin sekarang kamu akan menemaniku dengan pelukanmu dan candaanmu melalui ketikan handphonemu untukku, agar aku tak merasa bosan untuk menunggu waktu yang harus kutunggu sekarang ini. Ya seharusnya aku dulu mulai membiasakan diri agar tak selalu mengandalkanmu untuk mengisi hari-hariku, seharusnya aku mulai belajar untuk membiasakan diri agar tak terlalu kaget bahkan sedih ketika kata-kata perhatian dan romantis itu tak lagi mengiasi kotak masukku. Ya, Seharusnya...
Namun, apa daya bila cinta telah memainkan jurusnya yang tak bisa dihindari oleh makhluk dibumi ini ...
Jangan dijadikan alasan bila perpisahan itu menghalangiku untuk memikirkanmu, semakin kau pergi semakin ku merasakan bahwa hadirmu dulu adalah anugerah yang datang kepadaku, Bodoh!!
Iya bodoh, masih mengharapkan untuk mengulang kenangan yang selalu memunculkan garis senyuman dibibirku disaat mengulas kembali kenangan dulu yang sempat mampir dikehidupanku.
Iya bodoh, masih mengharapkan ada sapaan " Selamat pagi sayang " dikotak masukku dipagi hari,
Iya bodoh, masih mengharapkan ada telpon masuk ditengah malam ketika disekelilingku telah tertidur pulas, namun kita masih bercengkrama diujung telpon kita
Iya bodoh, masih menyetel lagu yang sering ku putar ketika rasa rindu sulit kuungkapkan kepadamu
Ah, aku memang seorang wanita bodoh didalam percintaan,
Telah setengah jam aku duduk membisu disudut tiang masjid ini, dan tak terasa pula telah setengah jam, aku telah mengulas ingatan-ingatan yang seharusnya tak perlu aku ulas lagi dalam ingatanku ini, karna percuma semua tinggal menjadi sebuah satu kata yaitu " kenangan "
Bila kuharus memilih, aku ingin kembali kemasa kecilku, disaat itu yang kutahu hanyalah balon, permen, kejujuran dan kerewelan bila kehendakku tak dituruti, bukan seperti sekarang, yang harus bermain dengan perasaan dan harus merasakan sakitnya hati ini ketika seseorang yang kita cintai mempermainkan rasa cinta kita dan harus menutupi kesedihanku dengan kegembiraan yang selalu aku umbar ditempat umum.
Kau tak merasa kasihan kepadaku ?
Jelas tidak...!
Karna kau menganggap bahwa hubungan yang kita jalin dulu itu tidak penting, sehingga kau dengan seenaknya melakukan kecurangan dibelakangku yang hanya dilakukan oleh seorang pria Pnegecut..!Iya seperti kamu misalnya ...
Namun, dibalik itu semua, akhirnya aku mengetahui bahwa kita memang tak ditakdirkan untuk berjodoh :)
Dan terimakasih, untuk kenangan yang selama ini kau ciptakan untuk hubungan kita dahulu yang bisa dibilang seumur jagung dan, doakan aku agar cepat beralih dari kenangan-kenangan dulu agar pikiranmu tak merasa berat karena aku masih sering untuk memikirkanmu disini ....
Salam rindu
Untuk yang disana, karna berkat kamu akhirnya aku mengetahui rasa sakit hati itu :)

