Kamis, 19 April 2012

kembali....


muncul kembali...
Iya..kamu yang lama, yang dulu pernah mengisi hariku kini kembali....kembali mengetuk hati, kembali mengingatkan memori yang menyakitkan itu bahkan yang membuatku merasa senang sekalipun.
muncul kembali..
kembali membawa omongan-omongan yang meyakinkan bahkan yang membuat hati ini seperti merasa Iba melihat sikapmu yang meminta kepadaku kembali ke dalam hari-harimu lagi.

Benci..itulah yang kurasakan..
benci, terhadap perbuatanmu itu.
benci atas kembalinya kamu dikehidupanku lagi.
benci, karna kau telah merusak rasa yang telah hilang menjadi timbul kembali karna hal-hal konyol yang kamu lakukan terhadapku.
benci, karna aku semakin bingung, layakkah engkau ku pertahankan?
dan seperti layaknya pepatah tua yang sering dilontarkan orang-orang kepada seseorang yang terlalu benci...dengan mengatakan statement benci akan menjadi cinta.

Oh.. Jelas aku telah termakan, bahkan aku telah terkena mantra itu. dan yang ku tahu saat ini cinta akan timbul begitu saja bahkan tanpa permisi sekalipun, dia kadang membuat kita sakit bahkan sering membuat kita bahagia...
namun yang kutahu saat ini I will try it, and this is the last. I promise it..
dari pengalaman yang sebelumnya, bahwa :

" tak usah terlalu too much mencintai seseorang jangan terlalu too much menyanyangi seseorang jangan terlalu too much menyukai seseorang, karna takdir, waktu dan keadaan bahkan kenyataan tak ada yang tahu akhir dari hubungan seseorang itu bahkan itu akan menjadi rasa sakit yang too much  yang akan kita rasakan "

Yang jelas selalu ajarkan kepada hati untuk selalu mengikhlaskan sesuatu baik berupa wujud ataupun tak berwujud, bila sesuatu itu akan diambil atau hilang dari dekapan kita. Namun kita telah siap untuk menerima kenyataan itu.

---------
KAMIS, 19 APRIL 2012 dikutip dari pengalaman, dan ditulis dengan situasi keadaan kamar yang begitu rapih......






Selasa, 10 April 2012

maaf bila

Maaf bila aku mencuri, bukan mencuri benda yang berwujud bukan pula yang terliat. Maaf bila aku menipu, bukan menipu dalam kasus yang harus diselesaikan dimeja hijau. Maaf bila aku sombong, bukan sombong dalam hal memamerkan kelebihanku. Maaf bila aku bohong, bukan bohong kepada sesama manusia yang disekitarku bahkan bohong yang menurut agama adalah perilaku tercela. Maaf bila aku menjadi seorang pemimpi, bukan kearah seorang yang menghobykan dirinya untuk tidur memperpanjangkan bunga tidurnya.... Namun, maaf ini mengarah kepada :

  • “ maaf “ bila aku mencuri-curi pandang kearahmu yang selalu ingin melihat senyuman yang selalu kau munculkan kepada teman-teman priamu walau bukan untuk aku, dan hanya melihat tasmu saja bahkan hanya melihat kendaraan yang kau pakai saja itu sudah membuatku senang.

  •    “ maaf “ bila aku menipu, menipumu dengan mengeluarkan rasa anti kepada seorang lelaki bahkan itu terhadap mu 

  •   “ maaf “ bila aku menyombongkan diriku kepada teman-teman wanitaku jika aku tak butuh cinta disaat ini, namun hati selalu ingin mendapatkan kamu

  •   “maaf” bila aku membohongi diriku bahkan membohongi orang-orang yang disekitarku jika aku tak ada rasa sama sekali terhadap kamu

Dan..

  • “ maaf “ bila aku lebih memilih untuk menjadi seorang pemimpi, yang lebih senang mengagumimu dari jauh, melihat kegiatanmu dari jauh, bahkan mengharapkanmu untuk jadi milikku pun itu sangat jauh.

Dan saat ini, saat aku mengetik dan menceritakan isi hatiku yang mungkin sudah abis masa aktifnya jika diberikan tanggal saat aku memulai memujamu dan mengagumimu, aku masih memikirkan kamu, yang entah dimana sekarang, yang entah bagaimana keadaan sekarang, yang ku tahu saat ini kita masih satu provinsi hanya berbeda kota saja..

Dan aku takkan bosan...aku telah terbiasa dengan keadaan ini, Iya...
Aku telah terbiasa menjadi pengangum rahasiamu

---
ditulis setelah meminum bir Persamaan kuadrat dan dicampur dengan Jamu Integral